<p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><b><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">BADUNG –</span></span></span></b><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times=""> Pancoran Alam Dedari yang terletak di Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, tengah dikembangkan sebagai destinasi wisata spiritual berbasis pengelukatan dan persembahyangan Hindu. Kawasan suci yang telah ada sejak lama ini, kini mendapat perhatian serius dari pemerintah desa dan mendapatkan pendampingan dari kabupaten melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, serta masyarakat setempat untuk ditata secara berkelanjutan tanpa kehilangan nilai kesakralannya.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Pancoran Alam Dedari dikenal memiliki sumber mata air suci yang terus mengalir sepanjang waktu. Di kawasan ini terdapat tujuh pancoran atau Pancoran Tujuh Bidadari yang selama ini dimanfaatkan untuk berbagai upacara keagamaan Hindu. Air suci tersebut bersumber dari air kelebutan yang digunakan sebagai tirta wangsuhpada, yakni tirta dengan nilai spiritual tinggi yang dipercaya mampu menyucikan lahir dan batin umat secara sekala dan niskala. </span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Secara spiritual, Pancoran Alam Dedari memiliki keunikan tersendiri. Berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat, kawasan ini diyakini sebagai tempat pemandian para dedari atau bidadari. Dalam praktik keagamaan Hindu saat ini, Pancoran Alam Dedari berfungsi sebagai beji atau tempat pesucian Ida Bhatara, sekaligus kawasan pengelukatan bagi umat yang memohon pembersihan diri dan keseimbangan spiritual sebagai wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Saat ini, Pacoran Alam Dedari tengah menjalani tahap pembangunan dan penataan kawasan. Pengembangan dilakukan dengan menambahkan berbagai fasilitas pendukung, seperti pembangungan patung bidadari, kolam rendam pengelukatan, toilet umum, bale pesandekan, serta renovasi akses jalan menuju kawasan pancoran.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Perbekel Desa Kuwum, Ida Bagus Tirtayasa, menegaskan bahwa pengembangan Pancoran Alam Dedari mengusung konsep wisata spiritual berkelanjutan yang berlandasankan kearifan lokal.“Pancoran Alam Dedari kami kembangkan sebagai wisata spiritual yang berkelanjutan, bukan sekadar objek wisata biasa. Kami ingin menjaga kesucian, nilai adat, dan fungsi religiusnya, sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat Desa Kuwum secara ekonomi dan sosial, ” ujarnya. </span></span></span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Ia juga menambahkan bahwa seluruh proses pembangunan dilakukan dengan melibatkan masyarakat adat dan memperhatikan tatanan desa serta nilai-nilai spiritual yang telah diwariskan secara turun-temurun. “Pengembangan ini kami arahkan agar Pancoran Dedari tetap menjadi tempat suci, nyaman untuk pemedek, dan mampu menjadi ikon wisata spiritual Badung Utara yang beretika dan berkelanjutan,” tambahnya.</span></span></span></span></span></span></p> <pre style="text-align: justify; margin: 0cm 0cm 8pt;"> <span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Dengan konsep tersebut, Pancoran Alam Dedari diharapkan tidak hanya menjadi ruang persembahyangan dan pengelukatan, tetapi juga menjadi destinasi wisata spiritual baru yang bermakna, berkelanjutan, serta mampu memperkuat identitas budaya dan religius Desa Kuwum di tengah perkembangan pariwisata Bali. </span></span></span></span></span></span> </pre> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><b><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Penulis Berita            : Ni Nyoman Ari Pratiwi</span></span></span></b></span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><b><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">NIM                  </span></span></span></b></span></span></span><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><b><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">           : 2312011047</span></span></span></b></span></span></span></p> <p><b><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Mata Kuliah          : Jurnalistik </span></span></span></b></p> <p><b><span lang="SV" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Universitas Pendidikan Ganesha Fakultas Bahasa dan Seni </span></span></span></b></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"> </p>
DESA KUWUM KEMBANGKAN PANCORAN ALAM DEDARI SEBAGAI WISATA SPIRITUAL BERKELANJUTAN
18 Dec 2025